Labels

Teka Teki MOS (Masa Orientasi Siswa)

Di kaskus, di yahoo answer dan forum2 lain banyak orang-orang pada nanya teka teki MOS yang dibuat kakak kelasnya.

ini Kami kasih tau beberapa teka teki MOS :
  1. sayur cap air : capcai
  2. chiki mal Jakarta : cheetos
  3. buah malem minggu : apel
  4. buah sedih : apel malang
  5. snack bohong : lays
  6. minuman ms.universe : uc 1000
  7. kecap kebangsaan : kecap nasional
  8. roti ngomong : breadtalk
  9. buah cium matahari : jeruk sunkist
  10. minuman wilayahku : mizone
  11. biskuit 3 cara : oreo
  12. telor kotak : martabak!
  13. minuman bengkel : 2 tang
  14. ratu perak : silverqueen
  15. Spongebob goreng: roti goreng
  16. Chiki kentut: Oops
  17. Coklat Rihana dan atau Coklat sebelum hujan : coklat payung
  18. Minuman pahlawan: ultramilk
  19. nasi jelek : nasi goreng
  20. chiki aing beuki : chiki ku suka
  21. alat bengkel buah : frutang
  22. minuman lembut dan atau minuman pembalut : soft drinks
  23. coklat puncak : top
  24. snack angin puyuh : twister
  25. minuman hutan : jungle jus
  26. permen zebra : blaster
  27. kacang berlumut: kacang ijo
  28. sayur ketek : Sayur asem 
  29. poon cari keringat : Pocarisweat (sweat = keringat)

10 tempat yang tidak dapat dilihat oleh google earth dan google map

1. white house , di karenakan alasan keamanan.
2. NATO agency, hal-hal ilmiah dan yang berhubungan dengan C4ISR
3. Huis Ten Bosch Palace, merupakan salah satu tempat tinggal utama kerajaan belanda di hague
4. Tibet, Daerah ini dikaburkan oleh Google Earth karena merupakan kawasan sensitif yang berkenaan dengan masalah politik negara.
5. Guam
6.Boring house, Pasangan Boring, Aaron dan Christine Boring mengklaim bahwa Google Maps dengan fitur Street View telah melanggar privasi mereka.
7.Lincoln laboratory, merupakan tempat riset yang digunakan untuk kepentingan federal dan merupakan pusat pengembangan teknologi tingkat tinggi yang digunakan untuk memecahkan masalah keamanan nasional Amerika.
8. Manhattansville College, dikaburkan oleh google karena dekat dengan peusahaan-perusahan besar di new york
9.Stony Book University, merupakan pusat dari Brorkhaven National Laboratory.
10. Saint Louise School, Hanya bangunan-bangunan tertentu saja yang dapat dilihat dari tempat ini,

I'm Sorry..


Pada suatu perlombaan panahan, ada 3 peserta yg mengikutinya..

Peserta I dari Inggris
Peserta II dari Amerika
Peserta III dari Indonesia

Peserta I dari Inggris menunjukkan kebolehannya dengan meletakkan semangka di atas kepala seseorang.

Setelah diukur, dikeker, dilepaskanlah anak panahnya ...... plesh....... ternyata semangkanya terbelah dua. Clap, clap, clap ........ tepuk tangan para penonton.

Dengan bangganya si Inggris berkata :

"I AM ROBIN HOOD !

Peserta II dari Amerika meletakkan jeruk di atas kepala seseorang.

Plesh......., ternyata jeruk itu terbelah dua. Clap, clap, clap.... penonton bertambah kagum .....

Si Amerika berkata :

"I AM SUPER..... MAN

Peserta III membuat penonton menahan napas, karena dia meletakkan sebuah duku di atas kepala seseorang. Anak panah ditarik ....,

penonton terbelalak ........, plesh.... ternyata anak panah itu mengenai jidat orang itu dan matilah dia.

Lalu si Indonesia berkata:

"I AM ................ SORRY !

Lirik lagu ter'absurd'

Seluruh kota merupakan tempat bermain yang asik..
Sang gajah terkena flu..
Pilek tiada henti hentinya..
Sang beruang tidur dan tak ada yg berani ganggu dia..
oh sibuknya.. aku sibuk sekali..

Kalau begini akupun jadi sibuk..
berusaha mengejar ngejar dia..
matahari menyinari semua perasaan cinta..
tapi mengapa hanya aku yang dimarahiiii..

Di musim panas merupakan hari bermain gembira..
oh sibuknya.. aku sibuk sekali..

#Crayon Shincan

Petuah cinta bang zaitun

Pada Bang Zaitun kami sampaikan rencana penjemputan Zakiah dan siasat
menghadapi perempuan yang tengah dilanda bimbang Bang Zaitun tercenung.
Ia sedih karena teringat akan kisah cintanya yang bangkrut dan istri-istrinya
yang minggat, matanya berair, tapi tetap saja ....
"Hiii... hii... hiii."
Gigi palsu emas putih pun berkilau-kilau.
"Tak banyak yang bisa kubantu, Boi desahnya pasrah.
"Jadi bagaimana, Bang?"
Bang Zaitun memandang jauh. Berkali-kali ia melenguh.
"Pokoknya begini sajah………”
Ia menerawang, menyarikan hikmah dari pengalaman buruknya.
“Jika kau berjumpa dengan Zakiah, tak perlulah banyak kata, Boi, tak
perlu banyak lagak, tak perlu bawa bunga segala. Cukup kautunjukkan raut
muka bahwa kau bersedia menyuapinya nanti jika ia sakit, bersedia
menggendongnya ke kamar mandi jika ia sudah renta tak mampu berjalan.
Bahwa, kau, dengan segenap hatimu, bersedia mengatakan di depannya betapa
jelitanya ia, meski wajahnya sudah keriput seperti jeruk purut, dan kau bersedia
tetap berada di situ, tak ke mana-mana, di sampingnya selalu, selama empat
puluh tahun sekalipun…..”
Kawan, di antara riuh rendah suara ayam kawin, aku terkesima
menyimak semua itu. Ini adalah petuah asmara paling dahsyat yang pernah
kudengar seumur hidupku. Arai menyalami Bang Zaitun erat-erat, air mata
Bang Zaitun menggenang, getir.
Diambil dari novel maryamah karpov. Andrea Hirata

Satu ciri laki-laki yang tidak disukai perempuan

Diambil dari buku ""membongkar rahasia ikhwan nyebelin" koko nata, & denny P.

Laki-laki aktivis kepanitiaan

sosoknya selalu beredar dimana-mana. segala macam acara nggak pernah terlewati, bahkan name tag selalu termampang didadanya dalam setiap acara (panitia brow!) aplikasi tanda organisasi banyak menghias jaketnya. mulai dari forum ini, forum itu, kesatuan ini, kesatuan itu, partai ini, partai itu, bendera ini, bendera itu, sampai kalimat laa ilaha ilallah. nggak jarang pula ia pulang malam, syuro' katanya. rapat ini, rapat itu, aksi ini, aksi itu, konser ini, konser itu. segudang!
tapi, kalau dicermati kehidupan pribadinya, pembinaan nafsiah pun dia jarang (bahkan ga pernah ikut). proses mengenal allah swt pun begitu kilat, akibat mengadopsi paham "ikhwan karbitan" ikhwan nyebelin!
vichan, penulis dan pengusaha tempat pensil

selama ini banyak stigma yang keliru tentang aktivis dakwah. banyak banget orang yang sibuk berkutat dengan kegiatan ini itu yang katanya merupakan media dalam berdakwah. Terhadap orang yang demikian lantas kita melabeli aktivis dakwah. Padahal kesibukan-kesibukan itu belum jelas manfaatnya buat umat. Malah kadang-kadang bisa membuatnya lalai dari hal yang lebih penting kayak mengkaji kitab-kitab ulama-ulama terdahulu, misalnya. Akibatnya, dia ngelotok banget kalau ngomongin soal penegakkan syariat, demo disana sini jadi panitia dimana-mana, padahal akidahnya masih bengkok-bengkok kayak batang besi dijerang api. Niatnya negakin syariat, malah jadi ikhwan karbitan yang nggak tau apa-apa soal syariat. Bahkan sampai pusing ngebedain mana yang sunnah, mana yang bid'ah. Berdakwah itu kewajiban bagi setiap muslim, tapi apa yang mau diseru kalau dia nggak tahu? Dan bagaimana dia mau tahu kalau sibuk jadi panitia ini itu? Banyak ikhwan yang uprek bikin kegiatan dikampusnya, sampai-sampai kesulitan nyari jadwal ketemu ortu. Padahal berbakti pada orangtua itu ganjarannya surga, sedangkan mengabaikan orangtua bisa berakibat kekafiran 10
Bahkan ada yang saking sibuknya nggak tahu kalau tetangganya ada yang meninggal dunia. Lupa kali ya, sama sunnah rasul tentang tetangga? dari abu rafi' radliyallahu 'anhu bahwa rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam bersabda; " tetangga itu lebih berhak karena kedekatannya" (HR Bukhari dan hakim). Jadi, sebelum seorang da'i terjun ke medan dakwah, Sebaiknya membekali diri dengan ilmu. yeah, tapi jangan sampai juga keasyikan nyari ilmu sampai-sampai lupa mengamalkannya. ini jelas lebih buruk lagi. kalau sudah punya bekal ilmu, maka berdakwahlah di lingkungan terdekat 11, sebelum keluar. Kalau ketemu ikhwan yang hobinya jadi panitia, coba deh sering diskusi tentang agama, biar dia lebih getol lagi nyari ilmu.
10. "jangan mengabaikan (membenci atau menjauhi) orangtuamu. barangsiapa mengabaikan orangtuanya maka dia kafir" HR Muslim
11. Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat (asy-syu'ara: 214)

Pesan Ibu

Kasih ibu tidak sebanding dengan apapun : orang bilang anak yg tinggal sama org tuanya lebih enak daripada anak kos " bukan berarti anak kos juga lebih enak dari pada tinggal bersama orang tuanya " ini relatif, dan inilah tanggung jawab dan hal yg tersulit bagi seorang aktivis yang tinggal bersama kedua org tuanya, dia harus bisa dan mau membagi waktu bersama keluarganya, semoga kita bisa menjadi orang yg tidak lupa dengan daratan..
Orang bilang anakku seorang aktivis . Kata mereka namanya tersohor dikampusnya sana . Orang bilang anakku seorang aktivis.Dengan segudang kesibukan yang disebutnya amanah umat . Orang bilang anakku seorang aktivis .Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak ? Ibu bilang engkau hanya seorang putra kecil ibu yang lugu. Anakku,sejak mereka bilang engkau seorang aktivis ibu kembali mematut diri menjadi ibu seorang aktivis .Dengan segala kesibukkanmu, ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat. Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak? Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak, tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia. Anakku, kita memang berada disatu atap nak, di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini .Tapi kini dimanakah rumahmu nak? ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini. Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu dirumah, dengan penuh doa agar Allah senantiasa menjagamu. Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut. Mungkin tawamu telah habis hari ini, tapi ibu berharap engkau sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu. Ah, lagi-lagi ibu terpaksa harus mengerti, bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu. Atau jangankan untuk tersenyum, sekedar untuk mengalihkan pandangan pada ibumu saja engkau tak mau, katamu kau sedang sibuk mengejar deadline. Padahal, andai kau tahu nak, ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini, memastikan engkau baik-baik saja, memberi sedikit nasehat yang ibu yakin engkau pasti lebih tahu. Ibu memang bukan aktivis sekaliber engkau nak, tapi bukankah aku ini ibumu ? yang 9 bulan waktumu engkau habiskan didalam rahimku.. Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk nak. Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan nasib organisasimu, kau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu. Engkau nampak amat peduli dengan semua itu, ibu bangga padamu .Namun, sebagian hati ibu mulai bertanya nak, kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini nak ? Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu ? kapan terakhir engkau menanyakan keadaan adik-adikmu nak ? Apakah adik-adikmu ini tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak ? Anakku, ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu.Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus menghabiskan waktu dengan keluargamu. Memang nak, menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau buat, tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan .Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak?bukankah keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak? Anakku, ibu mencoba membuka buku agendamu .Buku agenda sang aktivis. Jadwalmu begitu padat nak, ada rapat disana sini, ada jadwal mengkaji, ada jadwal bertemu dengan tokoh-tokoh penting. Ibu membuka lembar demi lembarnya, disana ada sekumpulan agendamu, ada sekumpulan mimpi dan harapanmu. Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya, masih saja ibu berharap bahwa nama ibu ada disana.Ternyata memang tak ada nak, tak ada agenda untuk bersama ibumu yang renta ini.Tak ada cita-cita untuk ibumu ini. Padahal nak, andai engkau tahu sejak kau ada dirahim ibu tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu selain cita dan agenda untukmu,putra kecilku.. Kalau boleh ibu meminjam bahasa mereka, mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional. Boleh ibu bertanya nak, dimana profesionalitasmu untuk ibu ?dimana profesionalitasmu untuk keluarga ? Dimana engkau letakkan keluargamu dalam skala prioritas yang kau buat ? Ah,waktumu terlalu mahal nak. Sampai-sampai ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama ibu.. Setiap pertemuan pasti akan menemukan akhirnya. Pun pertemuan dengan orang tercinta, ibu, ayah, kakak dan adik. Akhirnya tak mundur sedetik tak maju sedetik. Dan hingga saat itu datang, jangan sampai yang tersisa hanyalah penyesalan. Tentang rasa cinta untuk mereka yang juga masih malu tuk diucapkan .Tentang rindu kebersamaan yang terlambat teruntai. Untuk mereka yang kasih sayangnya tak kan pernah putus, untuk mereka sang penopang semangat juang ini. Saksikanlah, bahwa tak ada yang lebih berarti dari ridhamu atas segala aktivitas yang kita lakukan. Karena tanpa ridhamu,Mustahil kuperoleh ridhaNya

Cukuplah Allah ( Ust.yusuf mansyur)

"dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilang semua yang biasa kamu panggil, kecuali Dia..." (QS Al-Isra: 67)
Biasakan hanya mencari Allah. biasakan hanya bersandar kepada Allah. biasakan hany aperlu dan memohon kepada Allah SWT.
Menjelang tahun 2000, saya mendatangi teman yang tinggal di bogor. sekitar 14 jam perjalanan bolak-balik dari ketapang ke bogor dan dari bogor ke ketapan.
saat itu tidak ada kendaraan pribadi. niat saya hanya satu, mau pinjam uang dengan kawan saya ini sebesar Rp 30 juta.
sesampainya disana, Allah mengajarkan saya melalui pemandangan yang sedang saya lihat. toko yang sekaligus menjadi rumah kawan saya ini sedang dalam proses sita. saya yang datang ingin meminjam, menjadi tertegun. ternyata dia mendapat masalah. saya yang dalam keadaan serbasalah, sempat ditanya olehnya, "makasih ya suf, mau datang. yah, beginilah hidup. ngomong-ngomong, ada perlu apa nih?" ujarnya.
saya jawab sambil berusaha senyum. "he he, mau pinjam tadinya..." kata saya. spontan, diapun langsung bertanya, "berapa?" kata dia. dan saya pun langsung menjawab ingin meminjam sebesar Rp 30 juta. mendengar jawaban saya, diapun langsung tertawa seraya berkat,"sama suf. saya juga butuh segitu," jawabnya.
pelajaran yang berharga buat saya. jika mendatangi orang, ya kaya gitu deh. bisa membantu pun belum tentu sesungguhnya bisa membantu. hanya Allah semata yang kalau kita datangi, Dia yang tak punya masalah, Dia nggak punya bebad, Dia nggak punya kesulitan, dan Dia selalu menerima tanpa bosan, tanpa menggerutu, tanpa mengeluh ketika seringnya kita datang.
hanya dia, yang jika dia menyapa ita dengan ujian dariNya. lalu dia ingin mendengaar rintihan kita Allah ingin mendengar doa kita. rintihan dan doa dari seorang yang mengetahui bahwa Dia pasti bisa membantu dan tidak ada Tuhan yang disandarkan lagi seluruh persoalan kecuali kepadaNya.
pengalaman berharga menjelang tahun 2000 itu, membuat saya berpikir sesal namun senang, mengapa saya datang jauh-jauh kepada manusia? tapi saya tidak menyesal. saya jadi tahu, memang saya salah datang. saya datang kepada manusia yang pastinya sama-sama punya masalah, punya kebutuhan dan keperluan.
Alhamdulillah, Allah yang Maha memberi hikmah. sejak saat itu saya memosisikan diri seperti orang yang sedang terkena bada di tengah lautan, langsung memanggil dan memohon kepada Allah dan hanya Allah sebab, memang tiada yang lain.
untuk itu, wahai saudaraku, segeralah temui Allah. Allah ada di masjid, segerlah ke masjid. shalat berjamaah tepat waktu. kembali lagi baca al-quran, keluarkan sedekah di saat sulit atau sedang lapang, dan cintai ibadah-ibadah sunnah. terima seluruh kesulitan dan kesusahan dengan penuh keikhlasan dan rida (mengharap) hanya kepadaNya.

Download buku langka

"Raden Sarif Bastaman Saleh, lahir di sekitar
tahun 1810 di Semarang dan meninggal
tahun 1880 di Bogor Pelukis termasyur ini di-
anggap sebagai anggota Tarekat Mason orang
Indonesia yang pertama. Pendidikannya di-
peroleh di Eropa tetapi kebanyakan hidupnya
ia berkarya di Indonesia. Ia boleh dianggap
sebagai pembangun jembatan antara dua
kebudayaan."
link download  Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia.
karya Dr. Th. Stevens

Kultwit #Write @salimafillah


1. Menulis adalah mengikat ilmu & pemahaman. Akal kita sebagai kurniaNya, begitu agung dayanya menampung sedemikian banyak data-data. #Write

2. Tapi kita kadang sulit memanggil apa nan telah tersimpan lama; ilmu dahulu itu berkeliaran & bersembunyi di jalur rumit otak kita. #Write

3. Maka menulis adalah menyusun kata kunci tuk buka khazanah akal; sekata tuk sealinea, sekalimat tuk se-bab, separagraf tuk sekitab. #Write

4. Demikianlah kita fahami kalimat indah Asy Syafi'i; ilmu adalah binatang buruan, & pena yang menuliskan adalah tali pengikatnya. #Write

5. Menulis juga jalan merekam jejak pemahaman; kita lalui usia dengan memohon ditambah ilmu & dikaruniai pengertian; adakah kemajuan? #Write

6. Itu bisa kita tahu jika kita rekam sang ilmu dalam lembaran; kita bisa melihat perkembangannya hari demi hari, bulan demi bulan. #Write

7. Jika tulisan kita 3 bulan lalu telah bisa kita tertawai; maka terbaca adanya kemajuan. Jika masih terkagum juga; itu menyedihkan. #Write

8. Lebih lanjut; menulis adalah mengujikan pemahaman kepada khalayak; yang dari berbagai sisi bisa memberi penyeksamaan & penilaian. #Write

9. Kita memang membaca buku, menyimak kajian, hadir dalam seminar & sarasehan; tapi kebenaran pemahaman kita belum tentu terjaminkan. #Write

10. Maka menulislah; agar jutaan pembaca menjadi guru yang meluruskan kebengkokan, mengingatkan keterluputan, membetulkan kekeliruan. #Write

11. Penulis hakikatnya menyapa dengan ilmu; maka ia berbalas tambahan pengertian; kian bening, kian luas, kian dalam, kian tajam. #Write

12. Agungnya lagi; sang penulis merentangkan ilmunya melampaui batas-batas waktu & ruang. Ia tak dipupus usia, tak terhalang jarak. #Write

13. Adagium Latin itu tak terlalu salah; Verba Volant, Scripta Manent. Yang terucap kan lenyap tak berjejak, yang tertulis mengabadi. #Write

14. Tapi bagi kita, makna keabadian karya bukan hanya soal masyhurnya nama; ia tentang pewarisan nilai; kemaslahatan atau kerusakan. #Write

15. Andaikan benar bahwa Il Principe yang dipersembahkan Niccolo Machiavelli pada Cesare de Borgia itu jadi kawan tidur para tiran... #Write

16. ..seperti terisyu tentang Napoleon, Hitler, & Stalin; akankah dia bertanggungjawab atas berbagai kezhaliman nan terilham bukunya? #Write

17. Sebab bukan hanya pahala yang bersifat 'jariyah'; melainkan ada juga dosa yang terus mengalir. Menjadi penulis adalah pertaruhan. #Write

18. Mungkin tak separah Il Principe; tapi tiap kata yang mengalir dari jemari ini juga berpeluang menjadi keburukan berrantai-rantai. #Write

19. Dan bahagialah bakda pengingat; huruf bisa menjelma dzarrah kebajikan; percikan ilhamnya tak putus mencahaya sampai kiamat tiba. #Write

20. Lalu terkejutlah para penulis kebenaran, kelak ketika catatan amal diserahkan, "Ya Rabbi, bagaimana bisa pahalaku sebanyak ini?" #Write

21. Moga kelak dijawabNya, "Ya, amalmu sedikit, dosamu berbukit; tapi inilah pahala tak putus dari ilham kebajikan nan kau tebarkan." #Write

22. Tulisan sahih & mushlih; jadi jaring yang melintas segala batas; menjerat pahala orang terilham tanpa mengurangi si bersangkutan. #Write

23. Menulis juga bagian dari tugas iman; sebab makhluq pertama ialah pena, ilmu pertama ialah bahasa, & ayat pertama berbunyi "Baca!" #Write

24. Tersebut di HR Ahmad & ditegaskan Ibn Taimiyah dalam Fatawa, "Makhluq pertama yang diciptaNya ialah pena, lalu Dia berfirman... #Write

25. .."Tulislah!" Tanya Pena; "Apa yang kutulis, Rabbi?" Kata Allah; "Tulis segala ketentuan yang Kutakdirkan bagi semua makhluqKu." #Write

26. Adapun ilmu yang diajarkan pada Adam & membuatnya unggul atas malaikat nan lalu bersujud adalah bahasa; kosa kata. (QS 2: 31) #Write

27. Dan "Baca!"; wahyu pertama. Bangsa Arab nan mengukur kecerdasan dari kuatnya hafalan hingga memandang rendah tulis-baca

28. ..menulis -kata mereka- ialah alat bantu bagi yang hafalannya di bawah rata-rata>, tiba-tiba meloncat ke ufuk, jadi guru semesta. #Write

29. Muhammad hadir bukan dengan mu'jizat yang membelalakkan; dia datang dengan kata-kata yang menukik-menghunjam, disebut 'Bacaan'. #Write

30. Maka Islam menjelma peradaban Ilmiah, dengan pena sebagai pilarnya; wawasan tertebar mengantar kemaslahatan ke seantero dunia. #Write

31. Semoga Allah berkahi tiap kata yang mengalir dari ujung jemari kita; sungguh, buku dapat menggugah jiwa manusia & mengubah dunia. #Write

32. Bagaimana sebuah tulisan bisa mengilhami; tak tersia, tak jadi tragika, & tak menjatuhkan penulisnya dalam gelimang kemalangan? #Write

33. Saya mencermati setidaknya ada 3 kekuatan yang harus dimiliki seorang penulis menggugah; Daya Ketuk, Daya Isi, & Daya Memahamkan. #Write

34. Daya Ketuk ini paling berat dibahas; yang mericau ini pun masih jauh & terus belajar. Ia masalah hati; terkait niat & keikhlasan. #Write

35. Pertama, marilah jawab ini: 1} Mengapa saya harus menulis? 2} Mengapa ia harus ditulis? 3} Mengapa harus saya yang menuliskannya? #Write

36. Seberapa kuat makna jawaban kita atas ke-3 tanya ini, menentukan seberapa besar daya tahan kita melewati aneka tantangan menulis. #Write

37. Alasan kuat tentang diri, tema, & akibat dunia-akhirat jika tak ditulis; akan menggairahkan, menggerakkan, membakar, menekunkan. #Write

38. Keterlibatan hati & jiwa dengan niat menyala itulah yang mengantarkan tulisan ke hati pembaca; mengetuk, menyentuh, menggerakkan. #Write

39. Tetapi; tak cukup hanya hati bergairah & semangat menyala saja jika yang kita kehendaki adalah keinsyafan suci di hati pembaca. #Write

40. Menulis memerlukan kata yang agung & berat itu; IKHLAS. Kemurnian. Harap & takut hanya padaNya. Cinta kebenaran di atas segala. #Write

41. Allah gambarkan keikhlasan sejati bagai susu; terancam darah & kotoran, tapi terupayakan; murni, bergizi, memberi tenaga suci... #Write

42. ...dan mudah diasup, nyaman ditelan, lancar dicerna oleh peminum-peminumnya, menjadi daya untuk bertaat & bertaqwa (QS 16: 66). #Write

43. Maka menjadi penulis yang ikhlas sungguh payah & tak mudah; ada goda kotoran & darah; kekayaan & kemasyhuran, riya' & sum'ah. #Write

44. Jika ia berhasil dilampaui; jadilah tulisan, ucapan & perbuatan sang penulis bergizi, memberi arti, mudah dicerna jadi amal suci. #Write

45. Sebaliknya; penulis tak ikhlas itu; tulisannya bagai susu dicampur kotoran & darah, racun & limbah; lalu disajikan pada pembaca. #Write

46. Ya Rabbi; ampuni bengkoknya niat di hati, ampuni bocornya syahwat itu & ini, di tiap kali kami gerakkan jemari menulis & berbagi. #Write

47. Sebab susu tak murni, tulisan tak ikhlas, memungkinkan 2 hal: a) pembaca muak, mual, & muntah bahkan saat baru mengamati awalnya. #Write

48. Atau lebih parah: b) pembaca begitu rakus melahap tulisan kita; tapi yang tumbuh di jiwanya justru penyakit-penyakit berbahaya. #Write

49. Menulis berkeikhlasan, menabur benih kemurnian; agar Allah tumbuhkan di hati pembaca pohon ketaqwaan. Itulah daya ketuk sejati. #Write

50. Daya sentuh, daya ketuk, daya sapa di hati pembaca; bukan didapat dari wudhu' & shalat yang dilakukan semata niat menoreh kata... #Write

51. ...Ia ada ketika kegiatan menghubungkan diri dengan Dzat Maha Perkasa, semuanya; bukan rekayasa, tapi telah menyatu dengan jiwa.. #Write

52. ...lalu menulis itu sekedar 1 dari berbagai pancaran cahaya yang kemilau dari jiwanya; menggenapi semua keshalihan nan mengemuka. #Write

53. Setelah Daya Ketuk, penulis harus ber-Daya Isi. Mengetuk tanpa mengisi membuat pembaca ternganga, tapi lalu bingung berbuat apa. #Write

54. Daya Ketuk membuat pembaca terinsyaf & tergugah; tapi jika isi yang kemudian dilahap cacat, timpang, rusak; jadilah masalah baru. #Write

55. Daya Isi adalah soal ilmu. Mahfuzhat Arab itu sungguh benar; "Faqidusy Syai', Laa Yu'thi: yang tak punya, takkan bisa memberi." #Write

56. Menjadi penulis adalah menempuh jalan ilmu & berbagi; membaca ayat-ayat tertulis; menjala hikmah-hikmah tertebar. Tanpa henti. #Write

57. Ia menyimak apa yang difirmankan Tuhannya, mencermati yang memancar dari hidup RasulNya; & membawakan makna ke alam tinggalnya. #Write

58. Dia fahami ilmu tanpa mendikotomi; tapi tetap tahu di mana menempatkan yang mutlak terhadap yang nisbi; mencerahkan akal & hati. #Write

59. Penulis sejati memiliki rujukan yang kuat, tetapi bukan tukang kutip. Segala yang disajikan telah melalui proses internalisasi. #Write

60. Penulis sejati kokoh berdalil bukan hanya atas yang tampak pada teks; tapi disertai kefahaman latar belakang & kedalaman tafsir. #Write

61. Dengan proses internalisasi; semua data & telaah yang disajikan jadi matang & lezat dikunyah; pembacanya mengasup ramuan bergizi. #Write

62. Sebab konon 'tak ada yang baru di bawah matahari'; tugas penulis sebenarnya memang cuma meramu hal-hal lama agar segar kembali. #Write

63. Atau mengungkap hal-hal yang sudah ada, tapi belum luas dikenali. Diperlukan ketekunan untuk melihat 1 masalah dari banyak sisi. #Write

64. Atau mengingatkan kembali hal-hal yang sesungguhnya telah luas difahami; agar jiwa-jiwa yang baik tergerak kuat untuk bertindak. #Write

65. Maka dia suka menghubungkan titik temu aneka ilmu, penuh pemaknaan segar & baru, dengan tetap berpegang kaidah sahih & tertentu. #Write

66. Dia hubungkan makna nan kaya; fikih & tarikh; dalil & kisah; teks & konteks; fakta & sastra; penelitian ilmiah & rasa insaniyah. #Write

67. Dia menularkan jalan ilmu untuk tak henti menggali; tulisannya tak membuat orang mengangguk berdiam diri; tapi kian haus mencari. #Write

68. Ia bawakan pemaknaan penuh warna; beda bagi tiap pembaca; beda bagi pembaca sama di saat berbeda. Membaru & mengilhami selalu. #Write

69. Maka karyanya melahirkan karya; syarah & penjelasan, catatan tepi & catatan kaki, juga sisi lain pembahasan, & bahkan bantahan. #Write

70. Setelah Daya Ketuk & Daya Isi; seorang penulis kan kokoh & luas kemanfaatannya jika mampu menguasai Daya Memahamkan pada pembaca. #Write

71. Seorang penulis menggugah memulai Daya Memahamkan-nya dengan 1 pengakuan jujur; dia bukanlah yang terpandai di antara manusia. #Write

72. Sang penulis sejati juga memahami; banyak di antara pembacanya yang jauh lebih berilmu & berwawasan dibandingkan dirinya sendiri. #Write

73. Dalam hati, dia mencegah munculnya rasa lebih berilmu daripada pembacanya: "Aku tahu. Kamu tidak tahu. Maka bacalah, kuberitahu." #Write

74. Setiap tulisan & buku yang disusun dengan sikap jiwa penulis "Aku tahu! Kamu tak tahu!" pasti berat & membuat penat saat dibaca. #Write

75. Kadang senioritas atau lebih tingginya jenjang pendidikan tak sengaja melahirkan sikap jiwa itu. Sang penulis merasa lebih tahu. #Write

76. Mungkin itu menjelaskan; mengapa beberapa textbook kuliahan tak ramah dibaca. Penulisnya Prof., pembacanya belum lama lulus SMA. #Write

77. Sikap jiwa kepenulisan harus diubah; dari "Aku tahu! Kamu tak tahu!" menjadi suatu rasa nan lebih adil, haus ilmu, & rendah hati. #Write

78. Penulis sejati ukirkan semboyan, "Hanya sedikit ini yang kutahu, kutulis ia untukmu, maka berbagilah denganku apa yang kau tahu." #Write

79. Penulis sejati sama sekali tak berniat mengajari. Dia cuma berbagi; menunjukkan kebodohannya pada pembaca agar mereka mengoreksi. #Write

80. Penulis sejati berhasrat tuk diluruskan kebengkokannya, ditunjukkan kelirunya, diluaskan pemahamannya, dilengkapi kekurangannya. #Write

81. Penulis sejati jadikan dirinya bagai murid yang mengajukan hasil karangan pada guru; berribu pembaca menjelma dosen berjuta ilmu. #Write

82. Inilah yang jadikan tulisan akrab & lezat disantap; pertama-tama sebab penulisnya adil menilai pembaca, haus ilmu, & rendah hati. #Write

83. Pada sikap sebaliknya, kita akan menemukan tulisan yang berribu kali membuat berkerut dahi, tapi pembacanya tak kunjung memahami. #Write

84. Lebih parahnya; keinginan untuk tampil lebih pandai & tampak berilmu di mata pembaca sering membuat akal macet & jemari terhenti. #Write

85. Jika lolos tertulis; ianya jadi kegenitan intelektual; inginnya dianggap cerdas dengan banyak istilah yang justru membuat mual. #Write

86. Kesantunan Allah jadi pelajaran buat kita. RasulNya menegaskan surga itu tak terbayangkan. Tapi dalam firmanNya, Dia menjelaskan. #Write

87. Dia gambarkan surga dalam paparan yang mudah dicerna akal manusia; taman hijau, sungai mengalir, naungan rindang, buahan dekat.. #Write

88. ..duduk bertelekan di atas dipan, dipakaikan sutra halus & tebal, pelayan hilir mudik siap sedia, bidadari cantik bermata jeli.. #Write

89. Allah Maha Tahu, tak bersombong dengan ilmu; Dia kenalkan diriNya bukan sebagai Ilah awal-awal, melainkan Rabb nan lebih dikenal. #Write

90. Penulis sejati menghayati pesan Nabi; bicaralah pada kaum sesuai kadar pemahamannya, bicara dengan bahasa yang dimengerti mereka. #Write

91. Penulis sejati mengerti; dalam keterbatasan ilmu nan dimiliki, tugasnya menyederhanakan yang pelik, bukan merumitkan yang mudah. #Write

92. Itupun tidak dalam rangka mengajari; tapi berbagi. Dia haus tuk menjala umpan balik dari pembaca; kritik, koreksi, & tambah data. #Write

93. Penulis sejati juga tahu; yang paling berhak mengamalkan isi anggitannya adalah dirinya sendiri. Daya Memahamkan berhulu di sini. #Write

94. Sebab seringkali kegagalan penulis memahamkan pembaca disebabkan diapun tak memahami apa yang ditulisnya itu dalam amal nyata. #Write

95. Begitulah Daya Memahamkan; dimulai dengan sikap jiwa yang adil, haus ilmu, & rendah hati terhadap pembaca kita, lalu dikuatkan.. #Write

96. ..dengan tekad bulat tuk jadi orang pertama yang mengamalkan tulisan, & berbagi pada pembaca secara hangat, akrab, penuh cinta. #Write

98. Kita lalu tahu; menulis bukanlah profesi tunggal & mandiri. Ia lekat pada kesejatian hidup sang mukmin; tebar cahaya pada dunia. #Write

99. Maka menulis hanya salah satu konsekuensi sekaligus sarana bagi si mukmin tuk menguatkan iman, 'amal shalih, & saling menasehati. #Write

100. Jika ada 'amal lain yang lebih kuat dampaknya dalam ketiga perkara itu; maka kita tak boleh ragu: tinggalkan menulis menujunya:) #Write


Duhai Allah, jadikanlah tiap kata sebagai semangat untuk senantiasa penjadi pengamalnya yang pertama, menunaikan tugas sebagai seorang khalifah, menjadi salah satu bentuk ibadah yang menuai pahala, dan nama kami yang tertambat di sana, sungguh bukan agar menuai kagum dari manusia, namun agar kami senantiasa istiqamah.Aamiin.
 

Blogger news

Blogroll