Labels

Lakukan yang lebih dari orang rata-rata..
cobalah lebih sering..
bekerjalah lebih keras..
berdoalah lebih panjang..
sedekahlah lebih banyak..
maka pintu-pintu keberkahan akan dibukakan lapis demi lapis.
Sabisa-bisa kudu bisa Insya Allah pasti bisa
-Ahmad Heryawan-

KISAH SAHABAT SYA'BAN RA
Oleh: Aly bin Zein
Alkisah seorang sahabat bernama Sya’ban RA.
Ia adalah seorang sahabat yang tidak menonjol dibandingkan sahabat – sahabat yang lain.
Ada suatu kebiasaan unik dari beliau yaitu setiap masuk masjid sebelum sholat berjamaah dimulai dia selalu beritikaf di pojok depan masjid.
Dia mengambil posisi di pojok bukan karena supaya mudah senderan atau tidur, namun karena tidak mau mengganggu orang lain dan tak mau terganggu oleh orang lain dalam beribadah.
Kebiasaan ini sudah dipahami oleh sahabat bahkan oleh RasululLah Shallallahu `alaihi Wa Sallam, bahwa Sya’ban RA selalu berada di posisi tersebut termasuk saat sholat berjamaah.
Suatu pagi saat sholat subuh berjamaah akan dimulai RasululLah Shallallahu `alaihi Wa Sallam mendapati bahwa Sya’ban RA tidak berada di posisinya seperti biasa.
Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam pun bertanya kepada jemaah yang hadir apakah ada yang melihat Sya’ban RA.
Namun tak seorangpun jemaah yang melihat Sya’ban RA.
Sholat subuhpun ditunda sejenak untuk menunggu kehadiran Sya’ban RA. Namun yang ditunggu belum juga datang.
Khawatir sholat subuh kesiangan, Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam memutuskan untuk segera melaksanakan sholat subuh berjamaah.
Selesai sholat subuh, Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam bertanya apa ada yang mengetahui kabar dari Sya’ban RA.
Namun tak ada seorangpun yang menjawab .
Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam bertanya lagi apa ada yang mengetahui di mana rumah Sya’ban RA.
Kali ini seorang sahabat mengangkat tangan dan mengatakan bahwa dia mengetahui persis di mana rumah Sya’ban RA.
RasululLah Shallallahu `alaihi Wa Sallam yang khawatir terjadi sesuatu dengan Sya’ban RA meminta diantarkan ke rumah Sya’ban RA.
Perjalanan dengan jalan kaki cukup lama ditempuh oleh Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam dan rombongan sebelum sampai ke rumah yang dimaksud.
Rombongan Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam sampai ke sana saat waktu afdol untuk sholat dhuha
(kira-kira 3 jam perjalanan).
Sampai di depan rumah tersebut beliau Shallallahu `alaihi Wa Sallam mengucapkan salam.
Dan keluarlah seorang wanita sambil membalas salam tersebut. “
Benarkah ini rumah Sya’ban RA?” Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam bertanya.
“Ya benar, saya istrinya” jawab wanita tersebut. “
Bolehkah kami menemui Sya’ban RA, yang tadi tidak hadir saat sholat subuh di masjid?” .
Dengan berlinangan air mata istri Sya’ban RA menjawab:
“ Beliau telah meninggal tadi pagi”
InnaliLahi wainna ilaihirojiun…SubhanalLah ,
satu – satunya penyebab dia tidak solat subuh berjamaah adalah karena ajal sudah menjemputnya….
Beberapa saat kemudian istri Sya’ban bertanya kepada Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam
“ Ya Rasul ada sesuatu yang jadi tanda tanya bagi kami semua,
yaitu menjelang kematiannya dia berteriak tiga kali dengan masing – masing teriakan disertai satu kalimat.
Kami semua tidak paham apa maksudnya”.
“Apa saja kalimat yang diucapkannya?” tanya Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam .
Di masing – masing teriakannya dia berucap kalimat
“ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……”
“ Aduuuh kenapa tidak yang baru……. “
“ Aduuuh kenapa tidak semua……”
Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam pun melantukan ayat yang terdapat dalam surat Qaaf (50) ayat 22 yang artinya:
“ Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu hijab (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam “
Saat Sya’ban RA dalam keadaan sakratul maut…
perjalanan hidupnya ditayangkan ulang oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala .
Bukan cuma itu, semua ganjaran dari perbuatannya diperlihatkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala .
Apa yang dilihat oleh Sya’ban RA ( dan orang yang sakratul maut) tidak bisa disaksikan oleh yang lain.
Dalam pandangannya yang tajam itu Sya’ban RA melihat suatu adegan di mana kesehariannya dia pergi pulang ke Masjid untuk sholat berjamaah lima waktu.
Perjalanan sekitar 3 jam jalan kaki sudah tentu bukanlah jarak yang dekat. Dalam tayangan itu pula Sya’ban RA diperlihatkan pahala yang diperolehnya dari langkah – langkah nya ke Masjid.
Dia melihat seperti apa bentuk sorga ganjarannya.
Saat melihat itu dia berucap:
“ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……”
Timbul penyesalan dalam diri Sya’ban RA,
mengapa rumahnya tidak lebih jauh lagi supaya pahala yang didapatkan lebih banyak dan sorga yang didapatkan lebih indah.
Dalam penggalan berikutnya Sya’ban RA melihat saai ia akan berangkat sholat berjamaah di musim dingin.
Saat ia membuka pintu berhembuslah angin dingin yang menusuk tulang.
Dia masuk kembali ke rumahnya dan mengambil satu baju lagi untuk dipakainya. Jadi dia memakai dua buah baju.
Sya’ban RA sengaja memakai pakaian yang bagus (baru) di dalam dan yang jelek (butut) di luar.
Pikirnya jika kena debu, sudah tentu yang kena hanyalah baju yang luar, sampai di masjid dia bisa membuka baju luar dan solat dengan baju yang lebih bagus.
Dalam perjalanan ke tengah masjid dia menemukan seseorang yang terbaring kedinginan dalam kondisi yang mengenaskan.
Sya’ban RA pun iba , lalu segera membuka baju yang paling luar dan dipakaikan kepada orang tersebut dan memapahnya untuk bersama – sama ke masjid melakukan sholat berjamaah.
Orang itupun terselamatkan dari mati kedinginan dan bahkan sempat melakukan sholat berjamaah.
Sya’ban RA pun kemudian melihat indahnya sorga yang sebagai balasan memakaikan baju bututnya kepada orang tersebut.
Kemudian dia berteriak lagi :
“ Aduuuh kenapa tidak yang baru……. “
Timbul lagi penyesalan di benak Sya’ban RA.
Jika dengan baju butut saja bisa mengantarkannya mendapat pahala yang begitu besar, sudah tentu ia akan mendapat yang lebih besar lagi seandainya ia memakaikan baju yang baru.
Berikutnya Sya’ban RA melihat lagi suatu adegan saat dia hendak sarapan dengan roti yang dimakan dengan cara mencelupkan dulu ke segelas susu. Bagi yang pernah ke tanah suci sudah tentu mengetahui sebesar apa ukuran roti arab (sekitar 3 kali ukuran rata-rata roti Indonesia)
Ketika baru saja hendak memulai sarapan, muncullah pengemis di depan pintu yang meminta diberikan sedikit roti karena sudah lebih 3 hari perutnya tidak diisi makanan.
Melihat hal tersebut , Sya’ban RA merasa iba .
Ia kemudian membagi dua roti itu sama besar,
demikian pula segelas susu itu pun dibagi dua.
Kemudian mereka makan bersama – sama roti itu yang sebelumnya dicelupkan susu, dengan porsi yang sama…
Allah Subhanahu wa Ta'ala kemudian memperlihatkan ….
ganjaran dari perbuatan Sya’ban RA dengan sorga yang indah.
Demi melihat itu diapun berteriak lagi:
“ Aduuuh kenapa tidak semua……”
Sya’ban RA kembali menyesal .
Seandainya dia memberikan semua roti itu kepada pengemis tersebut tentulah dia akan mendapat sorga yang lebih indah
Masyaallah,
Sya’ban bukan menyesali perbuatannya,
tapi menyesali mengapa tidak optimal.
Sesungguhnya semua kita nanti pada saat sakratul maut akan menyesal tentu dengan kadar yang berbeda, bahkan ada yang meminta untuk ditunda matinya karena pada saat itu barulah terlihat dengan jelas …konsekwensi dari semua perbuatannya di dunia.
Mereka meminta untuk ditunda sesaat karena ingin bersedekah.
Namun kematian akan datang pada waktunya, tidak dapat dimajukan dan tidak dapat diakhirkan
Sering sekali kita mendengar ungkapan – ungkapan berikut :
“ Sholat Isya berjamaah pahalanya sama dengan sholat separuh malam”
“ Sholat Subuh berjamaah pahalanya sama dengan sholat sepanjang malam”
“ Dua rakaat sebelum Shubuh lebih baik dari pada dunia dan isinya”
Namun lihatlah Masjid tetap saja lengang dan terasa longgar.
Seolah kita tidak percaya kepada janji Allah Subhanahu wa Ta'ala .
Mengapa demikian?
Karena apa yang dijanjikan Allah Subhanahu wa Ta'ala itu tidak terlihat oleh mata kita pada situasi normal.
Mata kita tertutupi oleh suatu hijab.
Karena tidak terlihat, maka yang berperan adalah iman dan keyakinan bahwa janji Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak pernah meleset.
Allah Subhanahu wa Ta'ala akan membuka hijab itu pada saatnya.
Saat ketika nafas sudah sampai di tenggorokan….
Sya’ban RA telah menginspirasi kita bagaimana seharusnya menyikapi janji Allah Subhanahu wa Ta'ala tersebut.
Namun ternyata dia tetap menyesal sebagaimana halnya kitapun juga akan menyesal.
Namun penyesalannya bukanlah sia – sia.
Penyesalannya karena tidak melakukan kebaikan dengan optimal…..
Mudah-mudahan kisah singkat ini bermanfaat bagi kita semua dalam mengarungi sisa waktu yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada kita.
Dan mari kita berdo’a semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi kita kekuatan untuk melakukan sebaik, bahkan lebih baik dari pada apa yang dilakukan oleh Sya’ban RA…
Aamiiiin
"KISAH TAULADAN SAHABAT NABI SAW"
"Suatu hari aku melihat seorang lelaki yang tampak berilmu, lelaki itu meng-hujjah seorang 'alim yang mulia dengan sangat tendensius, dia meng-hujjah sampai nyaris mengkafirkannya. itu hanya karena perbedaan sikap politik diantara keduanya. Sementara itu, di waktu yang sama, dia memuji-muji orang munafik hanya karena kesamaan pandangan politiknya! Kejadian itu membuatku kaget sekali, dan seketika itu, aku berlindung kepada Allah dari buruknya politik dan aku ucapkan; A'udzubillahi minasy syaithan was siyasah. (Aku berlindung kepada Allah dari setan dan dari politik)".
-Badiuzzaman Said Nursi-
“Hal yang paling layak untuk dicintai adalah cinta itu sendiri dan hal yang paling layak dibenci adalah kebencian itu sendiri.”
"Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseorang yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup".
-Badiuzzaman Said Nursi-

Founding Fathers:

SEPI ING PAMRIH RAME ING GAWE

Sultan Hamengkubuwono IX, pernah menyerahkan 6 juta gulden kekayaan Yogyakarta kepada Soekarno-Hatta sebagai modal awal republik. Saat upacara penyerahan itu, sang Sultan berkata dengan bergetar "Yogyakarta sudah tidak punya apa-apa lagi.”

Saat memberikan kata perpisahan dan mengembalikan kepemimpinan republik ke Jakarta melalui Soekarno-Hatta pada tahun 1949, para hadirin menitikan air mata.

Sepi ing pamrih. Rame ing gawe. Tidak banyak bicara, namun banyak berbuat.
"Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapa pun juga"
- Bung Tomo -
Wahai saudara-saudara kaum muslimin, bahkan wahai umat manusia seluruhnya, kami bukan partai politik meskipun politik berdasar prinsip-prinsip Islam itu termasuk inti fikrah kami. Kami bukan organisasi sosial kemasyarakatan meskipun amal sosial dan perbaikan merupakan tujuan terbesar kami. Kami bukan klub olahraga meskipun olahraga fisik dan psikis merupakan cara kami yang terpenting. Kami tidak sedikit pun dari organisasi-organisasi formal tersebut karena semua itu tujuan dan waktunya terbatas. Kami ini wahai umat manusia, adalah fikrah dan akidah; aturan dan metode yang tidak dibatasi oleh tempat; tidak terikat oleh jenis tertentu; tidak terbatasi oleh batas geografi; tidak berhenti pada suatu urusan hingga Allah mewariskan bumi dan semua yang ada di atasnya. Yang demikian itu karena ia adalah aturan Tuhan semesta alam dan konsep Rasulullah Al-Amin.

-Hasan Al-Banna-
Buku Manhaj Ishlah, Dr Abdurrahman Al-Mursy Ramadhan
The Dream Team

Kiper : Ki Hajar Dewantara. Pelopor pendidikan. Terkenal dengan slogan Tut wuri handayani. Ing madya mangun karsa. Ing ngarsa sung tulada. "Di Belakang memberikan arahan. Di tengah memprakarsai. Di depan memberi teladan." Bersama Ki Hajar, mistar gawang dijamin aman.

Center Back : Pak Natsir. Sang Negarawan. Jernih. Konsisten. Persisten. Bersih. Berjiwa besar. Pak Natsir punya itu semua. "Kalo aku mati, kalian ikuti pak Natsir." Pesan Kartosuwiryo kepada pengikutnya. Jantung pertahanan bakal aman bersama Pak Natsir.

Libero : Pak Haji Agus Salim. Sang Singa Podium. Menguasai 7-9 bahasa asing, Inggris, Jerman, Perancis, Belanda, Arab, Jepang, Turki

Back Kanan : Sutan Syahrir. "Bung Kecil dengan jasa besar." Salah satu manusia jenius Indonesia. Perdana Menteri Pertama Indonesia! Syahrir, a Man of Paradox. Tingginya hanya 145 cm. Tapi energinya luar biasa. Inteligensinya mengagumkan. Ah, Roberto Carlos :)

Back Kiri : Buya Hamka. Sang Pujangga. Ulama sastrawan! Memiliki kemampuan berpidato setara dengan kemapuan menulisnya. Mengarang sekitar 100 buku! Hamka hanya mengenyam sekolah dasar sampai kelas dua. Tapi dianugrahi 2 Honoris Causa dari Al Azhar Cairo & Malaysia. Figur tiada dua.

Sayap Kanan : dr. Tjipto. Pribadi cerdas & memiliki pemikiran yang tajam. Para guru menjulukinya "Een Beegald Leerling." Siswa berbakat. Dr. Tjipto adalah Sang Dokter Pejuang. Sering keluar masuk kampung dengan sepeda demi mengobati rakyat. Andai banyak dokter seperti beliau.

Sayap Kiri : Douwes Dekker, Tokoh paling berpengaruh bagi pergerakan Indonesia. Bung Karno mengakui beliau sebagai salah satu gurunya. Douwes Dekker adalah Putra Belanda yang sangat cinta Indonesia. Ajakannya yang terkenal "stookt de vuren!" Kawan-kawan, nyalakanlah api untuk berjuang!!

Pemain Tengah : Jendral Soedirman! Tanda Penghormatan : Pahlawan Pembela Kemerdekaan. Keluar masuk hutan hanya dengan 1 paru-paru!

Playmaker : Tan Malaka! Bapak Republik yang sering dipersamakan dengan George Washington yang merancang desain Republik Amerika Serikat jauh sebelum merdeka. Tan Malaka, sosok jenius yang disebut Rudolf Mrazek sebagai manusia komplet. Ia begitu hebat: pemikir yang cerdas & aktivis yang lincah.

Duet Striker : Duat legendaris Founding Father, Soekarno-Hatta. They are Indispensable!

And coach : HOS Tjokroaminoto. Gurunya para pahlawan. Sosok yang dihormati ribuan orang Indonesia kala itu.

Itulah skuad tim garuda yang sukses menaklukan Belanda, Inggris dan Jepang.


Founding Fathers:
LELAKI JANGAN INFERIOR

(1) Yang pertama, Pak HOS Tjokroaminoto, Ketua Sarekat Islam yang tersohor itu, pernah dibawa ke sebuah sidang. Semua tahu, bahwa kaum Belanda punya posisi paling tinggi dalam strata Hindia Belanda dulu. Tapi HOS gitu loh.. Prinsip beliau: bahwa seorang pemimpin harus punya nyali yang membuat ia berani duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dengan siapapun. Di pengadilan, hakim bertanya, “Apakah Tuan Tjokro tahu berhadapan dengan siapa?” seru sang hakim. “Tuan sedang berhadapan Ketua Pengadilan Tinggi Belanda!” Pak Tjokro gak gentar. Gantian beliau jawab dengan nyali tinggi, “Tahukah Tuan sekarang duduk dihadapan siapa?” Jawab HOS mantap, “Ketua sentral Sarekat Islam seluruh Indonesia!”.

(2) Yang kedua, Pak Agus Salim pernah berselisih dengan rekan kerja di konsulat Belanda (Jeddah,1906-1911). Haji Agus Salim memang orang cerdas. Pekerjaan selalu dituntaskan Ekselen! Bahkan, ia sering dihargai Belanda karena jasanya. Tapi ada satu opsir atasannya yg gak suka pada Beliau. Haji Agus Salim disindir. “Salim, apa engkau kira bahwa engkau ini seorang yang paling pintar di dunia ini?” Apa jawaban Agus Salim? “Itu sama sekali tidak benar. Banyak orang yang lebih pintar dari saya, cuma saya belum bertemu dengan seorang pun di antara mereka.” Nahh!

Laki-laki jangan inferior!
Founding Fathers :

The apple doesn't fall far from the tree. Apel jatuh tidak akan jauh dari pohonnya. Daya tarik kuat juga bisa dilihat dari “Sang Guru” HOS Tjokroaminoto, yang pesonanya dijadikan benchmark oleh Bung Karno, tak kurang, pesona itu pula yang menyihir Haji Agus Salim hingga membelot pada Belanda dan ikut membesarkan Sarekat Islam.

“Pemimpin ibarat pasar,” kata sebuah pepatah Arab, “apa saja yang laris di sana pasti akan didatangkan ke dalamnya.” Pemimpin yang memiliki pesona atau kharisma, cepat atau lambat, para pembelanya akan berdatangan. Maka jangan kaget di bawah komando HOS Tjokroaminoto, Sarekat Islam punya 2,5 juta anggota!

Karisma itu lahir dan dibesarkan oleh kontribusi. Dilanggengkan dari kemampuan seorang pemimpin untuk memberi dan memberi.
Leadership is action, not position. Pemimpin yang benar tidak mengejar popularitas. Popularitas yang akan mengejar dirinya. Maka meski tanpa iklan di televisi, nama HOS Tjokroaminoto seakan menjelma artis tenar di sepanjang tahun 1920-an. Ia menjadi film, yang diputar di dalam benak setiap pengagumnya. Extraordinary!
 

Blogger news

Blogroll