Labels

Kepemimpinan: sederhana!

Kultwit Tifatul Sembiring tentang Sidang Majelis Syuro PKS..
Assalamu'alaikum wrwb, apa khabar tweeps budiman... Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat semua, Amien...#Kultwit...
1. Sbg salah seorang anggota MS, saya ingin berbagi cerita tentang proses pemilihan ketua Majelis Syuro dan Presiden PKS periode 2015-2020
2. Banyak publik, termasuk kader yg tdk "ngeh" bahwa tgl 10-12/8/2015 ini, ada perhelatan akbar PKS di Kota Baru Parahiyangan, Jawa Barat.
3. Karena bersifat tertutup, maka kami memang sengaja tidak mengundang teman2 media untuk melakukan liputan Sidang Majelis Syuro PKS ini.
4. Saya sdh tiga periode menghadiri sidang MS, namun sidang kali ini terasa sangat luar biasa, khudhu', khusyu' dan penuh ikatan ukhuwwah...
5. Serasa ada ruh yang dulu pergi, bagai kembali masuk ke dalam raga ini... #lebay.
6. Namun itulah yg saya rasakan, khidmat, kadang kami menangis bersama, kadang tertawa. Ada sedikit ketegangan2, tp tidak sampai gebrak meja
7. Tidak ada satgas yg berbadan tegap dan berwajah sangar....#nyindir.
8. Lalu Ketua MS PKS 2010-2015 Ust. Hilmi Aminuddin, mengumumkan selesainya masa tugas anggota MS lama disertai ucapan terimakasih dst...
9. Kemudian Ust. Hilmi Aminuddin memimpin pelantikan anggota MS PKS yang baru, periode tahun 2015-2020. Semua berlangsung hening...
10. Sebagaimana biasa lalu dilanjutkan dg persetujuan agenda dan pembahasan tata tertib pemilihan Ketua Majelis Syuro PKS periode 2015-2020.
11. Acara sidang pemilihan ketua MS diawali dgn pembacaan pasal2 AD/ART PKS, syarat2 dan tatacara pemilihan ketua MS.
12. Sidang pemilihan dipimpin oleh bukan calon ketua, anggota MS tertua dan termuda: ustadz Abu Ridho dan Poly dari Sultra s/d pkl 24.00 mlm
13. Dari penjaringan calon ketua MS, masing2 anggota menuliskan 3 nama calon, dari proses ini maka diperoleh 3 nama dengan skor tertinggi.
14. Yaitu Dr. Salim Segaff Aldjufrie, Dr. Hidayat Nurwahid dan Ustadz Hilmi Aminuddin. Para anggota bertakbir, Allahu Akbar...!
15. Ada klausul lebih mendahulukan musyawarah mufakat, maka ketua sidang menawarkan kpd floor, bagaimana jika mereka musyawarah bertiga.
16. Floor: Setujuu... Sidangpun diskors sampai esok pagi pukul 08.00 Senin 10/8/2015. Kami pun beringsut ke kamar masing2...
17. Pagi itu dg khidmat ustadz Hilmi Aminuddin mengumumkan, bhw mereka bertiga sepakat ketua MS yg baru adalah Dr. Salim Segaff Al-Djufrie.
18. Dan Wakil Ketua Majelis Syuro adalah Dr. Hidayat Nurwahid. Ketua sidang menwarkan kepada floor, "Apakah disetujui". Floor: "Setujuuu"...
19. Lalu dilakukan pelantikan dan ikrar ketua dan wakil ketua Majelis Syuro PKS periode 2015-2020. Pesertapun bertakbir...
20.Lalu Dr. Salim memberikan sambutan awal, dengan lirih beliau berkata, "Antum telah timpakan beban berat ke pundak saya..". Hening...
21. Lalu Dr. Salim menangis sesenggukan, sampai muka beliau menunduk diatas meja. Semua pesertapun larut ikut terisak-isak menangis...
22. "Bagaimana nanti pertanggung jawaban saya dihadapan Allah, tanggung jawab dakwah ini kepada Allah, tanggung jawab thd keluarga dst...".
23. "Saya bukan yg terbaik diantara antum, saya yg paling lemah. Tolong bantu saya, bantu keluarga saya, anak2 saya", setengah meraung...
24. "Jazaakallah ustadz Hilmi yg sudah belasan tahun memikul beban ini, siang malam, bahkan dalam keadaan terbaring sakit sekalipun,..."...
25. Agenda berikutnya adalah pemilihan kelengkapan pimpinan pusat: 1. Presiden Partai (Ketua DPP). 2. Ketua Majelis Pertimbangan Pusat...
26. ...3. Ketua Dewan Syariah Pusat. 4. Sekretaris Jenderal 5. Bendahara Umum dan 6. Sekretaris Majelis Syuro.
27. Menurut AD/ART, ketua Majelis Syuro adlh sebagai formatur tunggal mengajukan nama2 utk dibahas dan disetujui oleh sidang Majelis Syuro.
28. Namun untuk kebersamaan, maka Dr. Salim Segaff mengajak Dr. Hidayat  dan ustadz Hilmi untuk bermusyawarah. Sidangpun diskors.
29. Pukul 13.00 siang (10/8/2015), sidang dibuka kembali. Ketua MS mengajukan nama2 calon pimpinan pusat PKS. Masing2 anggota mencermatinya.
30. Begitu dibuka kesempatan memberikan tanggapan, maka yg ngacung ramai sekali, sidang cukup alot. Terutama mengenai Presiden Partai.
31. Ketua MS mengajukan Muh. Sohibul Iman, sementara aspirasi perwakilan daerah banyak meminta ustadz Anis Matta dilanjutkan sbg Presiden.
32. Ramai tanggapan, sampai pukul 16.30 sore masih belum putus. Antara yang mendukung usulan ketua MS dengan yang meminta ustadz Anis Matta.
33. Lalu Dr. Hidayat memberikan masukan, pentingnya posisi di Badan Kerjasama Internasional dan ustadz Anis Matta akan jd duta besar dakwah.
34. Selama ini sudah kerap kali beliau menghadiri seminar2 internasional, baik di negara2 Arab maupun ke negara2 lain.
35. Hal ini penting, agar dunia internasional tidak melulu salah paham mengenai gerakan2 Islam, sering mudah melabeli dengan teroris. dst.
36. Suasana mulai mereda. Selanjutnya Ketua MS memberikan kesempatan kepada ustadz Anis Matta untuk menanggapinya.
37. Ustadz Anis Matta menyampaikan sikapnya, "Saya adalah jundi yg siap ditugaskan di mana saja. Saya ditugaskan di masa2 keadaan sulit".
38. "Alhamdulillah, kita bisa keluar dari keadaan krisis, kosolidasi kader dan struktur, persiapan Pileg, lolos ET, ...
38. ... menggalang koalisi untuk pilpres, meraih bbrp pimpinan di DPR/MPR, menyiapkan pilkada dst".
39. "Kadang orang sukses memimpin dimasa sulit, namun belum tentu sukses dimasa tenang. Mungkin Dr. Sohibul Iman bisa lbh sukses drpd saya".
40. "Saya juga menerima masukan daerah2 agar melanjutkan kepemimpinan di DPP, tapi saya sepenuhnya tunduk kepada apa yg diputuskan qiyadah".
41. Semakin tenang, lalu Ketua MS menawarkan kepada floor, apakah bisa menyetujui usulan formatur. Akhirnya floor setuju, palu pun diketuk.
42. Maka terbentuklah pengurus pusat PKS sbb: Ketua Majelis Syuro: Dr. Salim Segaff Al-Djufrie, Wakil Ketua MS: Dr. Hidayat Nurwahid, ...
43. ..Presiden Partai: Dr. Muhammad Sohibul Iman, Ketua MPP: Suharna Surapranata Msc., Ketua DSP: Dr. Surahman Hidayat, Sekjen: Taufiq Ridho
44. Bendahara Umum: Drs. Mahfudz Abdurrahman dan Sekretaris Majelis Syuro: Untung Wahono Msc.
45. Alhamdulillah semua berjalan lancar,  dalam suasana ukhuwwah, tidak saling berebut jabatan, tanpa caci maki. Kamipun saling berpelukan.
46. Semua ini tentu atas pertolongan Allah swt semata, Yang telah  menyatukan hati2 kami dalam cinta padaNya, berjumpa dalam mentaatiNya..
47. Berjanji menolong syariatNya. Ya Allah, Yaa Rabbal 'Arsyil 'Azhiim, kami mohon padaMu agar kokohkan ikatannya, kekalkan cintanya, ...
48...tunjukilah jalan2nya, sinarilah dengan cahayaMu yg tak pernah pudar, lapangkanlah dada2 kami dengan iman padaMu, ...
49. Dan hiasilah dengan keindahan tawakkal padaMu, dan hidupkanlah kami dg ma'rifahMu, dan matikan kami dalam syahid di jalanMu.
50. Rabbana atina fiddun-ya hasanah, wafil akhirati hasanah, waqina adzaabannaar.  Washalillahumma 'ala sayyidinaa muhammadin...
50.  ...shollallahu 'alaaihi wasallam. Amien Ya Rabbal 'Alamien...
51. Kami sangat sadar, PKS masih banyak kekurangan, mungkin kongres atau muktamar di partai atau di ormas lain, jauh lebih baik dari ini.
52. Untuk itu... dengan menghimpun 10 jari, sebelas serta menghadapkan wajah kami, memohon semua masukan dan kritikan untuk menuju kebaikan.
53. Kami mohon maaf atas segala kekeliruan, kekurang patutan, kesalah pahaman baik ucapan, sikap dan tindakan2 kader-kader kami.
54. Kami siap bekerja sama dengan semua pihak dan seluruh elemen, demi meraih kemajuan bangsa dan NKRI yang sama-sama kita cintai ini.
55. Dayung ke tepian berdua kekasih/Cukuplah sekian dan terimakasih.

Teladan hati Salman Al-Farisi

Sebuah kisah cinta menarik tercatat dalam sejarah hidup seorang shahabat Rasulullah, Salman Al-Farisi. Ia merupakan seorang mantan budak dari Isfahan Persia. Kisah cinta Salman terjadi saat ia tinggal di Madinah setelah menjadi muslim dan menjadi salah satu sahabat dekat Rasulullah.

Pada suatu waktu, Salman berkeinginan untuk menggenapkan dien dengan menikah. Selama ini, ia juga diam-diam menyukai seorang wanita salehah dari kalangan Anshar. Namun ia tak berani melamarnya. Sebagai seorang imigran, ia merasa asing dengan tempat tinggalnya, Madinah.

Bagaimana adat melamar wanita di kalangan masyarakat Madinah? Bagaimana tradisi Anshar saat mengkhitbah wanita? Demikian yang dipikirkan Salman. Ia tak tahu menahu mengenai budaya Arab. Tentu saja tak bisa sembarangan tiba-tiba datang mengkhitbah wanita tanpa persiapan matang.

Salman pun kemudian mendatangi seorang sahabatnya yang merupakan penduduk asli Madinah, Abu Darda’. Ia bermaksud meminta bantuan Abu Darda’ untuk menemaninya saat mengkhitbah wanita impiannya. Mendengarnya, Abu Darda’ pun begitu girang. “Subhanallah wa Alhamdulillah,” ujarnya begitu senang mendengar sahabatnya berencana untuk menikah. Ia pun memeluk Salman dan bersedia membantu dan mendukungnya. 

Setelah beberapa hari mempersiapkan segala sesuatu, Salman pun mendatangi rumah sang gadis dengan ditemani Abu Darda’. Keduanya begitu gembira. Setoiba di rumah wanita shalehah tersebut, keduanya pun diterima dengan baik oleh tuan rumah.

“Saya adalah Abu Darda’, dan ini adalah saudara saya Salman dari Persia. Allah telah memuliakan Salman dengan Islam. Salman juga telah memuliakan Islam dengan jihad dan amalannya. Ia memiliki hubungan dekat dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Bahkan Rasulullah menganggapnya sebagai ahlu bait (keluarga) nya,” ujar Abu Darda’ menggunakan dialek bahasa Arab setempat dengan sangat lancar dan fasih. 

“Saya datang mewakili saudara saya, Salman, untuk melamar putri anda,” lanjut Abu Darda’ kepada wali si wanita, menjelaskan maksud kedatangan mereka. 

Mendengarnya, si tuan rumah merasa terhormat. Tentu saja, ia kedatangan dua orang sahabat Rasulullah yang utama. Salah satunya bahkan berkeinginan melamar putrinya. “Sebuah kehormatan bagi kami menerima shabat Rasulullah yang mulia. Sebuah kehormatan pula bagi keluarga kami jika memiliki menantu dari kalangan shahabat,” ujar ayah si wanita.

Namun sang ayah tidaklah kemudian segera menerimanya. Seperti yang diajarkan Rasulullah, ia harus bertanya pendapat putrinya mengenai lamaran tersebut. Meski yang datang adalah seorang shahabat Rasul, sang ayah tetap meminta persetujuan sang putrid.

“Jawaban lamaran ini merupakan hak putri kami sepenuhnya. Oleh karena itu, saya serahkan kepada putri kami,” ujarnya kepada Abu Darda’ dan Salman AL Farisi.

Sang tuan rumah pun kemudian memberikan isyarat kepada istri dan putrinya yang berada dibalik hijab. Rupanya, putrinya telah menanti memberikan pendapatnya mengenai pria yang melamarnya. Mewakili sang putrid, ibunya pun berkata, “Mohon maaf kami perlu berterus terang,” ujarnya membuat Salman dan Abu Darda’ tegang menanti jawaban.

“Maaf atas keterusterangan kami. Putri kami menolak lamaran Salman,” jawab ibu si wanita tentu saja akan menghancurkan hati Salman. Namun Salman tegar. 

Tak sampai disitu, sang ibunda melanjutkan jawaban putrinya, “Namun karena kalian berdua lah yang datang, dan mengharap ridha Allah, saya ingin menyampaikan bahwa putri kami akan menjawab iya jika Abu Darda’ memiliki keinginan yang sama seperti Salman,” kata ibu si wanita shalihah idaman Salman, wanita yang Salman inginkan untukmenjadi istrinya, wanita yang karenanya ia meminta bantuan Abu Darda’ untuk membantu pinangannya. Namun justru wanita itu memilih Abu Darda’, yang hanya menemani Salman.

Jika seperti pria pada umumnya, maka hati Salman pasti hancur berkeping-keeping. Ia akan merasakan patah hati yang teramat sangat. Namun Salman merupakan pria shaleh, seorang mulia dari kalangan shahabat Rasulullah. Dengan ketegaran hati yang luar biasa, ia justru menjawab, “Allahu akbar!” seru Salman girang.

Tak hanya itu, Salman justru menawarkan bantuan untuk pernikahan keduanya. Tanpa perasaan hati yang hancur, ia memberikan semua harta benda yang ia siapkan untuk menikahi si wanita itu. “Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan akan kuberikan semua kepada Abu Darda’. Aku juga ajan menjadi saksi pernikahan kalian,” ujar Salman dengan kelapangan hati yang begitu hebat.

Demikian kisah cinta shabat Rasulullah yang mulia, Salman Al Farisi. Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari kisah tersebut. Ketegaran hati Salman patut dijadikan uswah. Ia pun tak kecewa dengan apa yang belum ia miliki meski ia sangat menginginkannya. Smoga Allah meridhai Salman dan menempatkannya pada surga yang tertinggi.

Republika.co.id

"Katakanlah: 'Berjalanlah di muka bumi!"

Di antara perkara yang dapat melapangkan dada dan melenyapkan awan kesedihan dan kesusahan adalah berjalan menjelajah negeri dan membaca "buku penciptaan" yang terbuka lebar ini untuk menyaksikan bagaimana pena-pena kekuasaan menuliskan tanda-tanda keindahan di atas lembaran-lembaran kehidupan. Betapa tidak, karena Anda akan banyak menyaksikan taman, kebun, sawah dan bukit -bukit hijau yang indah mempesona.
Keluarlah dari rumah, lalu perhatikan apa yang ada di sekitar Anda, di depan mata Anda, dan di belakang Anda! Dakilah gunung-gunung, jamahlah tanah di lembah-lembah, panjatlah batang-batang pepohonan,
reguklah air yang jernih, dan ciumkan hidungmu atas bunga mawar! Pada saat-saat yang demikian itu, Anda akan menemukan jiwa Anda benar-benar merdeka dan bebas seperti burung yang berkicau melafalkan tasbih di angkasa kebahagiaan. Keluarlah dari rumah Anda, tutup kedua mata Anda dengan kain hitam, kemudian berjalanlah di bumi Allah yang sangat luas ini dengan senantiasa berdzikir dan bertasbih.
Mengurung diri dalam kamar yang sunyi bersama kekosongan yang membahayakan merupakan cara ampuh untuk bunuh diri. Kamar Anda bukanlah alam semesta. Dan Anda bukan manusia satu-satunya di alam ini. Karena itu, mengapa Anda harus menyerahkan diri kepada "pembisik-pembisik" kesusahan dan kesedihan? Tidakkah Anda sebaiknya menyatukan pandangan, pendengaran dan hati untuk menyeru kepada diri Anda
sendiri, {Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun berat.} (QS. At-Taubah: 41)
Marilah sekali-kali kita membaca al-Qur'an di tepi-tepi sungai, di pinggiran hutan yang rimbun, di antara burung-burung yang sedang berkicau membaca untaian puisi cinta, atau di depan gemericik aliran air sungai
yang sedang mengisahkan perjalanannya dari dari hulu ke hilir. Menjelajahi pelosok-pelosok negeri merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan. Bahkan, para dokter sudah banyak merekomendasikan kepada mereka yang sedang stres menghadapi suatu persoalan dan tertekan oleh beratnya beban hidup, agar melepaskan semua itu dengan berjalan ke tempat-tempat indah yang tak pernah ia kunjungi. Karena itu, marilah sesekali kita berjalan menjelajah pelosok negeri untuk mencari ketenangan, bergembira, berpikir, dan sekaligus menghayati ciptaan Allah yang sangat luas ini.
{Dan, mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Rabb kami tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau."}
(QS. Ali 'Imran: 191)

La Tahzan, Aidh Al-Qarni

Orang-Orang Yang Di Doakan Malaikat

Allah SWT berfirman, “Sebenarnya (malaikat – malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah – perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang dibelakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafa’at melainkan kepada orang – orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati – hati karena takut kepada-Nya” (QS Al Anbiyaa’ 26-28)

Inilah orang – orang yang didoakan oleh para malaikat :

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci’” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2. Orang yang duduk menunggu shalat. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’” (Shahih Muslim no. 469)

3. Orang – orang yang berada di shaf bagian depan di dalam shalat. Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang – orang) yang berada pada shaf – shaf terdepan” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

4. Orang – orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalm shaf). Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang – orang yang menyambung shaf – shaf” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272
)
5. Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu” (Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia’” (Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

7. Orang – orang yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (kelangit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’” (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’” (Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang – orang yang berinfak. Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit’” (Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

10. Orang yang makan sahur. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang – orang yang makan sahur” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

11. Orang yang menjenguk orang sakit. Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan diwaktu malam kapan saja hingga shubuh” (Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, “Sanadnya shahih”)

12. Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain” (dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

Orang – orang yang Didoakan Malaikat, Syaikh Fadhl Ilahi,

Pemimpin Pulang


Empat cara pulang bagi Pemimpin dari Perjuangan.

Dia pulang dengan kepala tegak, membawa hasil perjuangan.

Dia pulang dengan kepala tegak, tapi tangan di belenggu musuh untuk calon penghuni terungku, atau lebih dari itu, riwayatnya akan menjadi pupuk penyubur tanah Perjuangan bagi para Mujahidin seterusnya.

Dia pulang. Tapi yang pulang hanya namanya. Jasadnya sudah tinggal di Medan Jihad.
Sebenarnya, di samping namanya, juga turut pulang ruhnya yang hidup dan menghidupkan ruh umat sampai tahun berganti musim, serta mengilhami para pemimpin yang akan tinggal di belakangnya.

Dia pulang dengan tangan ke atas, kepalanya terkulai, hatinya menyerah kecut kepada musuh yang memusuhi Allah dan Rasul. Yang pulang itu jasadnya, yang satu kali juga akan hancur. Nyawanya mematikan ruh umat buat zaman yang panjang
Entah pabila umat itu akan bangkit kembali, mungkin akan diatur oleh Ilahi dengan umat yang lain,
yang lebih baik, nanti Ia “Pemimpin” dengan tanda kutip.

Adakalanya ada nakhoda berpirau melawan arus.
Tapi berpantang ia bertukar haluan, berbalik arah.
Ia belum pulang.

MOHAMAD NATSIR
MEDAN DJIHAD, 24 AGUSTUS 1961 M/
MAULID 1381 H.
Pemimpin Pemandu Umat, Taushiyah Dakwah Pemandu Umat, M. Natsir

Biarkan Masa Depan Datang Sendiri

{Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)nya.}
(QS. An-Nahl: 1)
 
Jangan pernah mendahului sesuatu yang belum terjadi! Apakah Anda mau mengeluarkan kandungan sebelum waktunya dilahirkan, atau memetik buah-buahan sebelum masak? Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata dan dapat diraba, belum berwujud, dan tidak memiliki rasa dan warna. Jika demikian, mengapa kita harus menyibukkan diri dengan hari esok, mencemaskan kesialan-kesialan yang mungkin akan terjadi padanya, memikirkan kejadian-kejadian yang akan menimpanya, dan meramalkan bencana-bencana yang bakal ada di dalamnya? Bukankah kita juga tidak tahu apakah kita akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari esok kita itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan?
Yang jelas, hari esok masih ada dalam alam gaib dan belum turun ke bumi. Maka, tidak sepantasnya kita menyeberangi sebuah jembatan sebelum sampai di atasnya. Sebab, siapa yang tahu bahwa kita akan sampai atau tidak pada jembatan itu. Bisa jadi kita akan terhenti jalan kita sebelum sampai ke jembatan itu, atau mungkin pula jembatan itu hanyut terbawa arus terlebih dahulu sebelum kita sampai di atasnya. Dan bisa jadi pula, kita akan sampai pada jembatan itu dan kemudian menyeberanginya.
Dalam syariat, memberi kesempatan kepada pikiran untuk memikirkan masa depan dan membuka-buka alam gaib, dan kemudian terhanyut dalam kecemasan-kecemasan yang baru di duga darinya, adalah sesuatu yang tidak dibenarkan. Pasalnya, hal itu termasuk thulul amal (angan-angan yang terlalu jauh). Secara nalar, tindakan itu pun tak masuk akal, karena sama halnya dengan berusaha perang melawan bayang-bayang. Namun ironis, kebanyakan manusia di dunia ini justru banyak yang termakan oleh ramalan-ramalan tentang kelaparan, kemiskinan, wabah penyakit dan krisis ekonomi yang kabarnya akan menimpa mereka. Padahal, semua itu hanyalah bagian dari kurikulum yang diajarkan di "sekolah-sekolah setan".

{Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan dari pada-Nya dan karunia.}
(QS. Al-Baqarah: 268)
 
Mereka yang menangis sedih menatap masa depan adalah yang menyangka diri mereka akan hidup kelaparan, menderita sakit selama setahun, dan memperkirakan umur dunia ini tinggal seratus tahun lagi.
Padahal, orang yang sadar bahwa usia hidupnya berada di 'genggaman yang lain' tentu tidak akan menggadaikannya untuk sesuatu yang tidak ada. Dan orang yang tidak tahu kapan akan mati, tentu salah besar bila justru menyibukkan diri dengan sesuatu yang belum ada dan tak berwujud. Biarkan hari esok itu datang dengan sendirinya. Jangan pernah menanyakan kabar beritanya, dan jangan pula pernah menanti serangan petakanya. Sebab, hari ini Anda sudah sangat sibuk. Jika Anda heran, maka lebih mengherankan lagi orang-orang yang berani menebus kesedihan suatu masa yang belum tentu matahari terbit di dalamnya dengan bersedih pada hari ini. Oleh karena itu, hindarilah anganangan yang berlebihan.

La Tahzan, Aidh Al-Qarni

Catatan Perjalanan

Ikhwanul Muslimin lahir setelah runtuhnya khilafah islam di turki 1924 dan meyakini bahwa umat ini tidak dibatasi oleh batas-batas geografis tetapi oleh keimanan.
Dalam risalah jihad, Hasan Al-Bana menyatakan bahwa hukum jihad adalah fardhu kifayah, tetapi ketika negeri muslim dijajah maka hukumnya menjadi fardhu ‘ain.
Ketika negeri muslim dijajah, maka layak kiranya belajar sejarah. Belajar sejarah memiliki dua fungsi : Mempelajari sejarah itu sendiri dan menjadikan sejarah sebagai jalan meretas pembebasan.
Hasan Al-Bana menyusun roadmap jihad dalam beberapa fase :
        1.       Fase dukungan media masa (opini publik)
        2.       Fase politik
        3.       Harta/finansial
        4.       Perang
1948 terjadi peperangan antara yahudi dan bangsa arab. Bangsa arab (Ikhwanul muslimin) aqidahnya sedemikian kuat dan Israel menghindar dari setiap pertemuan dengan IM. Yang membuat org arab (Ikhwanul Muslimin) kalah bukan karena kekuatan yahudi tapi karena pengkhianatan pemimpin jordan Abdullah ibnu Hussein yang bekerja sama dengan inggris, israel.
1953 rencana yang dilakukan Gamal abdul nasser bekerja sama dengan inggris, Amerika ingin menempatkan org2 palestina di daerah sinai yang mampu digagalkan oleh IM dan mengirimkan kader2nya ke palestina yang kemudian membuat demonstrasi2 sehingga menggagalkan rencana Gamal abdul nasser cs.
1954 gerakan IM dibubarkan oleh Gamal abdul nasser dan kader2nya banyak disiksa sebagaimana dilakukan As-sisi saat ini dan ketika itu banyak kader bermigrasi ke negara-negara teluk dan membuat aktifitas kepalestinaan melemah. Sehingga IM mulai berpikir untuk membentuk satu organisasi yang tidak dikaitkan dengan IM di Mesir agar tidak dibubarkan. Tokoh-tokoh IM mendirikan Fatah yang pada perjalanan waktu terjadi perubahan dari manhajnya dan mengkhianati palestina. Sisanya IM yang tidak ikut serta dalam gerakan fatah fokus kepada pendidikan.
1987 berdiri Hamas hasil dari tarbiyah tokoh-tokoh IM yang fokus pada bidang pendidikan.
Singkatnya, Mesir dikuasai Morsi dan dibukanya pintu rafah yang membuat tokoh HAMAS banyak ke mesir dan melakukan kegiatan konferensi serta dukungan dari mesir bagi HAMAS yang menjadi penyebab morsi dikudeta oleh As-sisi. IM menggunakan perubahan strategi melalui cara lain tidak melalui militer. Kondisi saat ini di mesir, gaza dan perbatasan sangat sulit tapi para mujahid memiliki persediaan yang ketika diterima pada saat morsi berkuasa.
2014 Hamas menang pemilu palestina dan melakukan perang psikologis dengan ekspedisi militer, pameran senjata untuk menakut-nakuti israel.
Dukungan terhadap gaza dilakukan juga oleh para pejuang/mujahid di berbagai tempat karena mereka meyakini pertempuran dengan yahudi adalah pertempuran agama. Sebagaimana hadits rasulullah. Sebelum itu terjadi kita harus meningkatkan derajat ubudiyah karena itu adalah panggilan Allah sampai peperangan dengan yahudi itu merupakan gerakan masal.

Syaikh muhammad, Ikhwanul Muslimin
Lembang, Agustus 2015

Akhir Sejarah



            Suatu saat dalam sejarah cinta kita
            Kita tidur saling memunggungi
            Tapi jiwa berpeluk-peluk
            Senyum mendekap senyum

            Suatu saat dalam sejarah cinta kita
            Raga tak lagi saling membutuhkan
            Hanya jiwa kita sudah lekat menyatu
            Rindu mengelus rindu

            Suatu saat dalam sejarah cinta kita
            Kita hanya mengisi waktu dengan cerita
            Mengenang dan hanya itu
            Yang kita punya

            Suatu saat dalam sejarah cinta kita
            Kita mengenang masa depan kebersamaan
            Kemana cinta kan berakhir
            Di saat tak ada akhir.

Serial cinta, Anis Matta

Syair

Sekalipun cinta telah kuuraikan dan kujelaskan panjang lebar..

Namun jika cinta kudatangi, Aku jadi malu pada keteranganku sendiri..

Meskipun lidahku telah mampu menguraikan dengan terang..

Namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang..

Sementara pena begitu tergsesa-gesa menuliskannya..

Kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta..

Akal tak berdaya bagaikan keledai terbaring dalam lumpur..

Cinta sendirilah yang menerangkan cinta dan percintaan!
 
Jalaluddin Rumi, Diwan Shamsi Tabriz
 

Blogger news

Blogroll