Labels

Catatan Perjalanan

Ikhwanul Muslimin lahir setelah runtuhnya khilafah islam di turki 1924 dan meyakini bahwa umat ini tidak dibatasi oleh batas-batas geografis tetapi oleh keimanan.
Dalam risalah jihad, Hasan Al-Bana menyatakan bahwa hukum jihad adalah fardhu kifayah, tetapi ketika negeri muslim dijajah maka hukumnya menjadi fardhu ‘ain.
Ketika negeri muslim dijajah, maka layak kiranya belajar sejarah. Belajar sejarah memiliki dua fungsi : Mempelajari sejarah itu sendiri dan menjadikan sejarah sebagai jalan meretas pembebasan.
Hasan Al-Bana menyusun roadmap jihad dalam beberapa fase :
        1.       Fase dukungan media masa (opini publik)
        2.       Fase politik
        3.       Harta/finansial
        4.       Perang
1948 terjadi peperangan antara yahudi dan bangsa arab. Bangsa arab (Ikhwanul muslimin) aqidahnya sedemikian kuat dan Israel menghindar dari setiap pertemuan dengan IM. Yang membuat org arab (Ikhwanul Muslimin) kalah bukan karena kekuatan yahudi tapi karena pengkhianatan pemimpin jordan Abdullah ibnu Hussein yang bekerja sama dengan inggris, israel.
1953 rencana yang dilakukan Gamal abdul nasser bekerja sama dengan inggris, Amerika ingin menempatkan org2 palestina di daerah sinai yang mampu digagalkan oleh IM dan mengirimkan kader2nya ke palestina yang kemudian membuat demonstrasi2 sehingga menggagalkan rencana Gamal abdul nasser cs.
1954 gerakan IM dibubarkan oleh Gamal abdul nasser dan kader2nya banyak disiksa sebagaimana dilakukan As-sisi saat ini dan ketika itu banyak kader bermigrasi ke negara-negara teluk dan membuat aktifitas kepalestinaan melemah. Sehingga IM mulai berpikir untuk membentuk satu organisasi yang tidak dikaitkan dengan IM di Mesir agar tidak dibubarkan. Tokoh-tokoh IM mendirikan Fatah yang pada perjalanan waktu terjadi perubahan dari manhajnya dan mengkhianati palestina. Sisanya IM yang tidak ikut serta dalam gerakan fatah fokus kepada pendidikan.
1987 berdiri Hamas hasil dari tarbiyah tokoh-tokoh IM yang fokus pada bidang pendidikan.
Singkatnya, Mesir dikuasai Morsi dan dibukanya pintu rafah yang membuat tokoh HAMAS banyak ke mesir dan melakukan kegiatan konferensi serta dukungan dari mesir bagi HAMAS yang menjadi penyebab morsi dikudeta oleh As-sisi. IM menggunakan perubahan strategi melalui cara lain tidak melalui militer. Kondisi saat ini di mesir, gaza dan perbatasan sangat sulit tapi para mujahid memiliki persediaan yang ketika diterima pada saat morsi berkuasa.
2014 Hamas menang pemilu palestina dan melakukan perang psikologis dengan ekspedisi militer, pameran senjata untuk menakut-nakuti israel.
Dukungan terhadap gaza dilakukan juga oleh para pejuang/mujahid di berbagai tempat karena mereka meyakini pertempuran dengan yahudi adalah pertempuran agama. Sebagaimana hadits rasulullah. Sebelum itu terjadi kita harus meningkatkan derajat ubudiyah karena itu adalah panggilan Allah sampai peperangan dengan yahudi itu merupakan gerakan masal.

Syaikh muhammad, Ikhwanul Muslimin
Lembang, Agustus 2015

0 comments:

Post a Comment

 

Blogger news

Blogroll