Labels

Jarum jam & idealisme





Jarum jam boleh jadi sedikit menggambarkan mengenai pribadi saya, kenapa jarum jam? Apa hubungannya saya dan jarum jam? Kenapa bukan jarum jahit atau jarum-jarum lainnya? Yang jelas karena jarum jam yang terlihat terus bergerak, dibalik kaca atau bahan plastik dalam jam dinding yang ada dimana-mana dengan bentuk macam-macam, warna-warni, dan motif-motif  bergambar. Jarum jam yang akan terus bergerak naik-turun berputar selama daya baterai masih menghidupkan dirinya. Begitupun saya, seperti manusia lainnya yang akan mencoba terus bergerak menjalani jejak-jejak dalam hidup dan berpindah dari satu takdir ke takdir lainnya selama diri ini masih kuat untuk melakukan kegiatan yang manfaat.
Tiga jenis jarum
Umumnya ada tiga jarum jam dalam sebuah jam, dengan bentuk sedikit berbeda satu sama lain dan masing-masing menunjuk pada angka-angka dari 1 sampai 12. Jarum paling panjang menunjukkan menit, ia akan bergerak dari menit satu ke menit lainnya. Jarum yang lebih pendek menunjukkan jam, bergerak setiap jam. Dan jarum terakhir yang lebih kecil, panjang, dan ringan bergerak setiap detik menjadi pusat penggerak kedua jarum lainnya. Itulah sekilas proses pergerakan masing-masing dari jarum jam. Jika mencoba untuk dihubung-hubungkan dengan pribadi saya, ketiga jarum itu menggambarkan jiwa (hati), raga, dan pikiran yang menjadi tiga aspek paling penting dalam menjalani kehidupan setiap manusia. Jiwa menjadi bagian pusat dalam hal ini, dia menjadi titik penggerak kedua aspek lainnya, raga, dan pikiran. Raga (tubuh) akan mengikuti apa kata hati, begitupun pikiran yang berjalan sesuai ketetapan dalam hati. Ketiganya menjalankan tugasnya masing-masing dan menunjukkan arah sesuai ketetapan yang telah ditentukan padanya. Penyatuan ketiganya pada satu tujuan yang berdasar pada kebaikan menjadi hal penting untuk kehidupan seseorang. Sama halnya seperti jarum jam yang masing-masing berbeda dalam menunjukkan detik, menit, atau jam. Ketiganya memiliki satu tujuan yaitu memberi informasi mengenai waktu.
Jarum jam bergerak perlahan tapi pasti, konsisten. Tidak terlalu cepat juga tidak terlalu lambat. Terkadang karena situasi, orang-orang menginginkan pergerakkannya agar lebih cepat, ada juga yang mengharapkan agar bergerak lebih lambat. Tapi jarum jam seakan tak peduli dengan keinginan-keinginan itu, ia tetap bergerak sesuai dengan tugasnya. Menjadikannya tetap berjalan, beriringan dan seakan saling mengejar satu sama lain.
Jarum jam bergerak dari kiri ke kanan.
Mengapa jarum jam bergerak ke kanan? Sekilas sejarah mengapa jarum jam bergerak ke kanan. Dulu sebelum jam ditemukan, beberapa suku dan bangsa kuno sudah mengenal sistem waktu dengan cara pengukuran yang berbeda-beda satu sama lain. Bangsa mesir merupakan salah satu bangsa yang saat itu sudah bisa mengamati waktu dengan melihat pergerakan matahari. Mereka mendirikan sebuah tugu yang disebut obeliks, ketika matahari bergerak maka bayangan dari tugu tersebut juga akan bergerak, dari sanalah mereka mengukur waktu. Karena matahari terbit dari timur dan mesir berada di belahan dunia bagian utara maka ketika matahari bergerak bayangan dari tugu obeliks pun bergerak ke kanan.
Itulah alasan kuat mengapa akhirnya jarum jam dibuat bergerak ke kanan, seandainya Mesir berada di belahan dunia bagian selatan mungkin kita akan melihat jarum jam bergerak ke kiri. Itulah sedikit mengenai sejarah kenapa jarum jam bergerak ke kanan.
Jika kembali dikaitkan dengan pribadi saya, pergerakkan ke kanan bisa dibilang menggambarkan pribadi yang ingin selalu berubah kearah lebih baik. Menjadi seorang yang kuat, pantang menyerah, senantiasa memiliki motivasi dan semangat. Walaupun seringkali berbenturan dengan sifat lemah, malas, tidak percaya diri yang semua itu mengikis sedikit demi sedikit setiap harapan dan keinginan yang mengiringi setiap langkah perjalanan hidup saya. Tapi kembali mencoba mengambil pelajaran dari jarum jam, dalam keadaan menanjak, menurun, saat diatas ataupun dibawah, ia akan tetap tenang bergerak kearah kanan. Artinya bahwa dalam keadaan apapun, saya mencoba terus berusaha bergerak ke arah yang positif dan menjadi pribadi yang lebih baik. Karena seperti jarum jam yang bergerak, berputar ke atas, ke bawah kembali lagi ke atas dan begitu seterusnya siklus jarum jam tak berbeda dengan kehidupan manusia.
 Tidak selalu dilihat tapi pada saat tertentu menjadi perhatian.
Orang tidak melihat jarum jamnya tapi melihat apa yang ditunjukkan oleh jarum itu berupa angka-angka pertanda waktu. Angka yang mewakili setiap waktu-waktu tertentu baik itu pagi, siang, sore, atau malam Suara jarum jam tidak terdengar saat ruangan sekitarnya berisik, tertutup oleh suara manusia bicara, audio dari speaker alat-alat elektronik, atau suara-suara lainnya. Tapi yang jelas pergerakkan jarum jam mengeluarkan bunyi akibat gerakan berat tiap detiknya. Suara itu semakin jelas ketika suasana disekitarnya sepi, hening, dan tak banyak suara.
Jadi, jarum jam tidak sepenuhnya menggambarkan pribadi saya. Hanya mungkin bisa dikatakan mewakili sebagian dari diri ini yang akan terus belajar menyelaraskan jiwa (hati), raga, dan pikiran dalam jalan kebaikan, senantiasa mencoba terus berubah kearah yang lebih baik, dan menjadi pribadi yang tak jadi pusat perhatian tapi cukuplah usaha dan karya yang utama dinilai oleh sang pencipta dan menjadikan manfaat untuk orang lain.

Gilang Ramdani 15-03-2012


0 comments:

Post a Comment

 

Blogger news

Blogroll