Labels

Indonesia - Palestina




Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Pengakuan negara lain merupakan salah satu syarat utama bagi sebuah negara yang merdeka. Ketika Ir. Soekarno memproklamasikan kemerdekaan RI di Jakarta pada 17 Agustus 1945. Dunia belum mengakui Indonesia sebagai sebuah negara yang berdaulat. H. Agus Salim yang membuka hubungan diplomatik dan menggalang dukungan ke Negara-negara di Timur Tengah saat itu belum juga mendapat dukungan yang kuat bagi kemerdekaan Indonesia. Dan saat itu, Palestina tampil sebagai Negara pertama kali yang mengakuinya.


Pengakuan Indonesia sebagai negara yang merdeka muncul melalui pernyataan Syeikh Muhammad Amin Al-Husaini mufti Palestina yang menyampaikan selamat atas kemerdekaan Indonesia serta beliau juga mendesak beberapa Negara Timur Tengah agar mengakui kemerdekaan Indonesia sehingga berhasil meyakinkan Mesir dan selanjutnya diikuti oleh Suriah, Irak, Lebanon, Yaman, Arab Saudi, dan Afghanistan.
Dukungan lain dilakukan oleh Muhammad. Ali Taher, Pemimpin Palestina melalui M. Zein Hassan yang merupakan ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia (wadah perjuangan diplomasi revolusi kemerdekaan Indonesia di luar negeri). Muhammad. Ali Taher mengeluarkan semua uangnya yang tersimpan di Bank Arabia kemudian memberikannya kepada ketua Panitia Pusat tanpa meminta tanda bukti penerimaan. (Buku "Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar negeri", hal 247, M. Zein Hassan Lc. Lt.) beliau mengatakan "Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia!"





Alquds


Komplek Masjidil Aqsha, kiblat pertama umat Islam. Komplek masjid ini memiliki luas 14,4 Ha yang merupakan salah satu masjid suci kaum muslimin selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Didalamnya terdapat Masjid Qubbatu Sakhrah (kubah emas) dan Masjid Al-Qibli (kubah biru).




Penggalian terowongan di bawah Masjidil Aqsha yang merupakan proyek yahudisasi kota Alquds/Yerusalem.



Rencana pembangunan kuil sulaeman (Solomon Temple) kaum zionis yang akan dibangun tepat di atas komplek Masjidil Aqsha.

“Menurut saya, Zionis Israel itu bukan sekedar punya niat jahat kepada Masjid al-Aqsa, tapi sejak lama yakni sejak tahun 1969 Zionis Israel berusaha menghancurkannya, untuk kemudian diganti dengan Solomon Temple. Dan itu sudah sangat terbukti.”  DR. Adian Husaini

 

Blogger news

Blogroll